Langsung ke konten utama

kutbah jum'at

 PERSIAPAN  MENJELANG MAUT


الْحَمْدُ ِللهِ الَّذِيْ أَنْعَمَنَا بِنِعْمَةِ اْلإِيْمَانِ وَاْلإِسْلاَمِ. وَنُصَلِّيْ وَنُسَلِّمُ عَلَى خَيْرِ اْلأَنَامِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ 

 أَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُه.

أَللهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِهِ وَ صَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ


M'asyiral muslimin jama'ah sholat Jum'at yang dirahmati Allah, Marilah kita bersama sama  senantiasa meningkatkan kualitas Iman kita, serta memaksimal kan Taqwa hanya kepada Allah. Solawat dan salam marilah kita haturkan kepada junjungan kita nabi besar Muhammad shalallahu alaihi wassalam, Beserta keluarganya, Kerabatnya sahabat sahabatnya Semoga kita semua mendapatkan syafa'atnya pada hari kiamat nanti Aamiin Allahhumma Aamiin.

Jama'ah sholat Jum'at yang dirahmati Allah,

Sungguh terdapat dalam sebuah hadits yang cukup panjang


Dari Ibnu 'Umar, ia berkata,


كُنْتُ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- فَجَاءَهُ رَجُلٌ مِنَ الأَنْصَارِ فَسَلَّمَ عَلَى النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- ثُمَّ قَالَ : يَا رَسُولَ اللَّهِ أَىُّ الْمُؤْمِنِينَ أَفْضَلُ قَالَ : « أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا ». قَالَ فَأَىُّ الْمُؤْمِنِينَ أَكْيَسُ قَالَ : « أَكْثَرُهُمْ لِلْمَوْتِ ذِكْرًا وَأَحْسَنُهُمْ لِمَا بَعْدَهُ اسْتِعْدَادًا أُولَئِكَ الأَكْيَاسُ .


Artinya: Aku pernah bersama Rasulullah SAW, lalu seorang Anshor mendatangi beliau, ia memberi salam dan bertanya,


"Wahai Rasulullah, mukmin manakah yang paling baik?"


Beliau bersabda, "Yang paling baik akhlaknya."

"Lalu mukmin manakah yang paling cerdas?" ia kembali bertanya.

Beliau bersabda, "Yang paling banyak mengingat kematian dan yang paling baik dalam mempersiapkan diri untuk alam berikutnya, itulah mereka yang paling cerdas." (HR Ibnu Majah).

Jadi yang dikatakan cerdas menurut hadits tadi adalah orang yang paling banyak mengingat mati dan paling baik persiapan nya untuk menghadapi kematian nya.

Terdapat dalam sebuah tamsil

Ketika seorang Raja ingin mengganti mentrinya, maka dia membuat pengumuman kepada seluruh rakyatnya,


Wahai rakyatku siapa saja yang mau menjabat sebagai perdana Mentri untuk jabatan selama 5 tahun,maka dia bebas berbuat sesukanya

Tapi setelah jabatannya habis dia akan dibuang ketempat yang menakutkan,banyak binatang buas, banyak binatang berbisa dalam keadaan seorang diri ditengah hutan yang menakutkan  disebuah pulau tempat pembuangan 


Maka tak lama setelah pengumuman ada yang bersedia,

Dia Yaqin karna bebas berbuat sesuatu,dia senang karna bisa memperkaya diri semaunya, bebas berbuat sesukanya, kemudian diangkatlah oleh raja sebagai perdana mentrinya. Tahun demi tahun telah berjalan, dia telah berhasil menumpuk harta sebanyak banyaknya tanpa ada larangan, tanpa ada hukuman, takterasa lima tahun berjalan sudah,dia lupa kepada apa yang telah dijanjikan,akhirnya dipanggil Raja dan dibuang kepulau yang menyeramkan tersebut, harta kembali milik kerajaan.


 Kembali raja membuat pengumuman, dan masih ada yang mau untuk menjabat perdana Mentri karna boleh berbuat sesukanya, kemudia diangkatlah oleh raja sebagai perdana Mentri ,

Beliau mulai bertugas dengan segala cara tahun demi tahun bulan demi bulan dilaluinya dengan menumpuk kekayaan dan menyakiti hati rakyat, tak disadari masa bakti telah habis lima tahun telah berjalan, maka beliau perdana Mentri tersebut mengikuti jejak pendahulunya dan dibuang juga sebagai mana pendahulunya.


 Sungguh tidak disangka Raja mengulangi yang ketiga kalinya, membuat pengumuman untuk mencari calon perdana Mentri, maka pada hari itu datanglah seorang yang cerdas menurut Islam, yaitu seorang yang paling banyak mengingat kematian, Beliau datang menghadap raja, dan rajapun ter cengang karna melihat orang yang begitu lembut wajahnya Penuh keyakinan. Kembali raja memberikan Jabatan perdana mentrinya kepada orang tersebut.


Mulai bertugas, tahun pertama, dibawanya berbagai pawang binatang buas, binatang berbisa, dan sejumlah prajurit handal, maka dihabisilah semua binatang buas dan berbisa dipulau tempat pembuangan tersebut.

Kemudian setelah diyakini tidak ada lagi binatang buas dan berbisa, maka kembalilah dia ke Istana,

Setelah istirahat beberapa hari, kembali dibawanya sejumlah ahli tumbuh tumbuhan dan pertamanan   dengan sejumlah tukang tebang pohon,dan pekerja berat, mulailah menebang pepohonan yang dianggab tidak tepat untuk sebuah taman, dan para ahli pertamanan beserta sejumlah buruh mulai membuat taman seindah indahnya, dan beliau menyiapkan sebuah lahan yang strategis untuk dibuat sebuah istana,

Tahun pertama

Pulau yang mengerikan sudah disulap menjadi sebuah taman yang indah.

Tahun kedua dia membawa segala material untuk keperluan bangunan sebuah istana dan sejumlah  tukang dan buruh beserta ahli bangunan yang paling pandai dinegri tersebut.

Tahun kedua sudah berlalu,pulau yang mengerikan sudah berubah menjadi istana megah didalam sebuah taman yang Indah,

Tahun ketiga mulai berjalan, kembali ketempat pembuangan, perdana Mentri

Membawa pelengkapan isi istana, perlengkapan perabot istana,perlengkapan taman dan perlengkapan penerangan. Tahun ketiga  sudah berlalu Taman menjadi terang benderang Istana bagai istana raja yang paling mewah,di isi lengkap tanpa kurang suatu apapun.

Tak terasa tiga tahun telah berlalu, mulai memasuki tahun ke empat, dibawanya seluruh keluarganya, seluruh kerabatnya ,sejumlah pasukan penjaga beserta senjata yang lengkap, dan para pelayan pelayan yang cantik jelita dan gagah perkasa.

Sungguh hampir semua rakyat bersedih karna tahun kelima segera sampai,padahal perdana Mentri tersebut dikenal sebagai orang yang baik Budi pekertinya,

Kekhawatiran kekhawatiran kian muncul

Masa lima tahun sudah berakhir maka dipanggilah oleh Raja, tiba sa'at engkau akan dibuang ketempat yang sangat menakutkan sebagai mana pendahulu pendahulu mu, apa yang keluar dari lisan perdana menterinya

Alhamdulillah,

Sudah tiba masanya Aku harus meninggalkan kerajaan ini,dan berpindah kekerajaan yang aku perjuangkan selama ini.

Sementara dua pendahulunya

Ketika ingin dibuang, rasa takutnya meliwati batas normal, namun  beliau sendiri

Ketika mau dibuang malah ber syukur, karna telah mempersiapkan istana ditempat yang baru.


Allah telah berfirman 


أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْ

وَلِكُلِّ اُمَّةٍ اَجَلٌۚ فَاِذَا جَاۤءَ اَجَلُهُمْ لَا يَسْتَأْخِرُوْنَ سَاعَةً وَّلَا يَسْتَقْدِمُوْنَ


Artinya

 Dan setiap umat mempunyai ajal (batas waktu). Apabila ajalnya tiba, mereka tidak dapat meminta penundaan atau percepatan sesaat pun.

Q S  Al A'raf ayat 34


Ma'asyiral muslimin jama'ah sholat Jum'at yang berbahagia, bagai mana dengan persiapan kita menghadap Allah,apa yang telah kita persiapkan selama berpuluh puluh tahun kita hidup, apa yang akan kita bawa kedalam kubur yang penuh ular, serta kalajengking dan cacing cacing tanah,

Apa yang kita persiapkan untuk menjawab pertanyaan malaikat kubur, apa yang kita siapkan untuk berdiri di padang Mashar dengan matahari satu mil....?

Siapa pendahulu kita, dua perdana Mentri yang ketakutan atau satu perdana Mentri yang dengan maksimal mengingat kematian dan mempersiapkan tempat kepindahan nya  agar bisa hidup senang dan bahagia ditempat yang baru.

Maka hadirin yg mulai sebentar akan datang bulan yg juga istimewa yaitu idul adha hari raya korban


Dimana kita di perintah oleh Allah SWT untuk belomba2 mempersembahkan korban terbaik untuk diri kita masing2, untuk keselamatan dan kebahagiaan kita dunia akhirat,


Maka dari itu selagi kita masih hidup masih ada dunia ini masih banyak peluang kesempatan untuk meraih keridhoan 


Demikianlah khutbah Jum'at kita kali ini,semoga kita semua diberikan Taufiq dan hidayah untuk Istiqomah mempersiapkan diri dalam menyambut seruan dan perintah Allah swt untuk melakukan korban

Aamiin Allahhumma Aamiin


بَارَكَ الله ُلِيْ وَلَكُمْ فِيْ الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ - وَنَفَعَنِيْ وَإيَاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْأَيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ –

 وَتَقَبَّلْ مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمِ – 


KHUTBAH (2)


الْحَمْدُ للهِ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلىَ رَسُوْلِ لله وَعَلىَ آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ وَالاَهُ

وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ،  

 اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِأ

 أَجْمَعِيْنَ.

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ.

اَللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ، وَأَرِنَا الْبَاطِلَ باَطِلاً وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ.

 رَبَّنَا لاَ تُزِغْ قُلُوْبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِن لَّدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنتَ الْوَهَّابُ.

 رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلإِخْوَانِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِاْلإِيْمَانِ وَلاَ تَجْعَلْ فِيْ قُلُوْبِنَا غِلاًّ لِّلَّذِيْنَ ءَامَنُوْا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوْفٌ رَّحِيْمٌ.

 رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الْخَاسِرِيْنَ.

 رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِوَالِدَيْنَا وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانَا صِغَارًا.

 رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.

سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ  وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِينَ  وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ 

عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُمْ بِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيتَآئِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَآءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. 

أَقِمِ ٱلصَّلَوٰةَ