Menghidupkan malam
Lailatul Qadar.
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ الِلّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ
إِنَّ الْحَمْدَ للهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَتُوْبُ إِلَيْهِ، وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ الله فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ اللهم صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ المُجَاهِدِيْنَ الطَّاهِرِيْنَ، أَمَّا بَعْدُ
فَأُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتًّقُوْنَ. قَالَ اللهُ تَعَالَى: يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
Kaum Muslimin yang dimuliakan Allah
Puji syukur kepada Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad Saw. Beserta keluarga, para sahabatnya, dan para pengikutnya yang istiqamah di dalam sunnah-sunnahnya.
Mengawali khutbah kali ini, saya ingin berwasiat, terutama kepada diri saya sendiri dan umumnya kepada saudara-saudaraku seiman, marilah kita tingkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah Swt dan janganlah kita mati kecuali
dalam keadaan islam.
Amiin yarobbal 'alamin.
Kaum Muslimin yang dimuliakan Allah.
Khotbah kali ini berjudul :
Menghidupkan malam lailatul qodar.
Lailatul qodar adalah satu malam yang terjadi pada bulan Ramadan,
yang dalam Al Qur'an
digambarkan sebagai malam yang lebih baik dari seribu bulan.
Sangat wajar apabila kita ingin berlomba-lomba dalam kebaikan (fastabul khairat) untuk menyongsong Lailatul Qadar. Alasannya sederhana bahwa umur kita di dunia belum tentu sampai 83 tahun. Sementara dalam Surat al-Qadar ayat 3 dinyatakan bahwa,
لَيْلَةُ الْقَدْرِ ەۙ خَيْرٌ مِّنْ اَلْفِ شَهْرٍۗ
Malam kemuliaan (Lailatul Qadar) itu lebih baik dari pada seribu bulan.
Dengan pertimbangan itulah ummat Islam di mana tempatnya sangat menantikan Lailatul Qadar.
Kaum Muslimin yang dimuliakan Allah
Umat Islam sangat menantikan Lailatul Qadar karena disana terdapat malam kemuliaan,malam yang lebih baik dari seribu bulan atau setera dengan 83 tahun.
Sebagai mana Allah berfirman didalam Surat al-Qadar ayat 1 - 5.
Allah berfirman :
اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ.
1) Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada malam qadar.
وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِۗ.
2) Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu?
لَيْلَةُ الْقَدْرِ ەۙ خَيْرٌ مِّنْ اَلْفِ شَهْرٍۗ.
3) Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan.
تَنَزَّلُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ وَالرُّوْحُ فِيْهَا بِاِذْنِ رَبِّهِمْۚ مِنْ كُلِّ اَمْرٍۛ.
4) Pada malam itu turun para malaikat dan Ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan.
سَلٰمٌ ۛهِيَ حَتّٰى مَطْلَعِ الْفَجْرِ
5) Sejahteralah (malam itu) sampai terbit fajar.
Bapak ibu jemaah sholat isyak dan taraweh yang dimuliakan Allah
Ada hal menarik pada surat al-Qadar, yaitu ketika terjadi pengulangan kata dalam bentuk pertanyaan; “Tahukah kamu Lailatul Qadar?
Pertama, Lailatul Qadar keutamaannya melebihi 1000 malam.
Kedua, pada Lailatul Qadar para malaikat yang masing-masing memiliki tugas khusus yang berhubungan dengan urusan manusia, termasuk malaikat Jibril, turun semua ke bumi. Mereka membawa kedamaian dan keselamatan.
Ketiga memohonkan ampunan untuk ummat Islam, sampai terbit fajar.
Gambaran Surat al-Qadar mengenai keutamaan Lailatul Qadar inilah yang membangkitkan semangat ummat Islam untuk bertafakkur, beramal, dan memperbanyak ibadah di 10 malam terakhir bulan Ramadan.
jemaah sholat jumat yang dimuliakan Allah
Kebiasaan ummat islam di dunia untuk menghidupkan 10 malam terakhir di bulan Ramadan adalah dengan cara beri’tikaf. Ibadah ini merupakan ajaran yang dipraktikkan secara langsung oleh Rasulullah Saw. Dari Siti Aisyah diriwayatkan bahwa Rasulullah Saw melakukan I’tikaf pada 10 terakhir Ramadan semenjak beliau menetap di kota Madinah hingga beliau wafat.
Beri’tikaf merupakan usaha untuk mendekatkan diri (muraqabah) kepada Allah dengan ikhlas,dengan memperbanyak membaca al-Qur’an, berzikir,berdoa dan bersalawat sebagai ungkapan syukur.
kalau kita perhatikan apa yg melelekat pada al-Qur’an akan menjadi lebih mulia.
Contoh :
1. Malaikat jibril yg menyampaian al-Qur’an kepada nabi Muhammad maka Malaikat jibril menjadi lebih mulia dari malaikat yg lain
2. Nabi Muhammad sebagai nabi yg menerima al-Qur’an maka Nabi Muhammad menjadi nabi yg lebih mulia dari nabi yg lain.
3. Mekah,Madinah sebagai tempat turunnya al-Qur’an maka Mekah dan Madinah menjadi tempat yg lebih mulia dari tempat yg lain.
4. Malam tempat turunnya
al-Qur’an menjadi malam yg
lebih mulia dari pada malam yg lain.
Kaum Muslimin yang dimuliakan Allah
Diakhir khotbah ini marilah kita melakukan ibadah di masjid, atau mushola kita dengan memakmurkan 10 malam terakhir Ramadan dengan memperbanyak membaca al-Qur’an selain sebagai ungkapan syukur diturunkannya kitab suci di bulan Ramadan, juga dalam rangka menyinari siang dan malam kita dengan al-Qur’an. Perbanyaklah berzikir dan bersalawat supaya terikat jiwa-jiwa kita dan mereka untuk lebih cinta kepada Allah dan Nabi Muhammad Saw.
Ajaklah anggota keluarga kita untuk berdoa dan bermunajat, semoga Allah mengangkat derajat kita dan dijadikan kita semuanya termasuk golongan hamba-hamba Allah yang dikasihi-Nya. Amiin yarobbal 'alamin.
بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِي وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ فَاسْتَغْفِرُوْهُ وَتُوْبُوا إِلَيْهِ إِنَّهُ هُوَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمِ
Khutbah Kedua
اَلْحَمْدُ لله عَظِيْمِ الْإِحْسَانِ، وَاسِعِ الْفَضْلِ وَالْجُوْدِ وَالْاِمْتِنَانِ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَلًّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ، أما بعد:
عِبَادَ اللهِ فَأُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ عَزَّ وَجَلَّ، وَالْاِجْتِهَادِ فِي طَاعَتِهِ وَالسَّعْيِ فِي التَّقَرُّبِ إِلَيْهِ بِمَا يُحِبُّ مِنْ صَالِحِ الْأَعْمَالِ.
وَصَلُّوا وَسَلِّمُوا رَحِمَكُمُ اللهُ عَلَى إِمَامِ الصَّائِمِيْنَ وَقُدْوَةِ الْقَائِمِيْنَ وَقَائِدُ الْغُرِّ الْمُحَجَّلِيْنَ مُحَمَّدِ بْنِ عَبْدِ اللهِ كَمَا أَمَرَكُمُ اللهُ بِذَلِكَ فِي كِتَابِهِ فَقَالَ: ﴿إنَّ الله وملائكته يصلون على النبي يا أيها الذين آمنوا صلُّوا عليه وسلِّموا تسليمًا﴾
اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ، اللّهُمَّ اشْمِلْنَا بِعَفْوِكَ وَأَدْخِلْنَا فِي رَحْمَتِكَ، اللّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الْعَافِيَةَ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ, اللّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي الدِّيْنِ وَالدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ، اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنَّا، اللّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنَّا، اللّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنَّا .
اللّهُمَّ اِسْتَجِبْ دُعَاءَنَا وَحَقِّقْ فِيْكَ رَجَاءَنَا، وَأَعْطِنَا سُؤْلَنَا إِلهِ الْحَقِّ، وَآخِرُ دَعْوَاناَ أَنِ الْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ وَصَلَّى اللهُ وَسَلَّمَ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى ألِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ
Semoga bermanfaat